Ketika sedang berada di
Pemilu sela menjadi menarik bukan hanya karena nuansa intrik politik yang menyertainya selama proses kampanye.Black campaign bernuansa agama begitu kental. Salah satunya adalah sumpah pocong (Mubahalah) Ahmad Saiful Jamil di detik-detik terakhir kampanye. Saiful merupakan mantan pembantu Anwar Ibrahim. Dia bermubahalah menyatakan bahwa dia benar-benar telah di-liwath (baca: sodomi) oleh Anwar Ibrahim semasa menjadi pembantu Anwar. Terlepas dari motivasi apapun, kesan politis amat kental dengan sumpah tersebut. Terlebih lagi itu dilakukan menjelang pemilu sela Pematang Pauh.
Kesan yang kentara tampak adalah usaha untuk pembunuhan karakter Anwar Ibrahim. Sumpah tersebut lebih tampak sebagai ikhtiar untuk mempengaruhi para pemilih mayoritas Melayu yang beragama Islam agar membenci Anwar. Bahkan lebih jauh, itu terindikasi sebagai ikhtiar untuk memutus karir politik Anwar Ibrahim. Kesan politis itu semakin tampak jelas setelah pengakuan imam masjid yang menjadi saksi sumpah Saiful di detik terakhir pemilu. Imam tersebut menyatakan bahwa sumpah tersebut sangat terasa di rekayasa oleh Wakil Perdana Menteri, Najib Razak. Bahkan lebih jauh, Saiful dan dia sendiri seperti di robotisasi untuk mengikuti skenario sumpah tersebut. Ekspos media terhadap sumpah tersebut semakin menguatkan kesan politisnya.
Pemilu itu menjadi menarik karena menyiratkan makna kepahlawan. Kepahlawanan seorang wanita yang bernama Wan Azizah Wan Ismail untuk memenangkan Sang Suami Tercinta, Anwar Ibrahim untuk menuju kursi Perdana Menteri
Sebuah pengorbanan wanita yang dilakukan untuk kembali memberi semangat pada Sang Suami untuk kembali percaya diri setelah delapan tahun didepak dari dunia politik. Sebuah pengorbanan untuk menguatkan Sang Suami untuk kembali ke puncak pemerintahan
Sebuah makna yang menjelaskan bahwa seorang lelaki untuk menjadi besar membutuhkan seorang istri yang yang mampu menguatkannya. Istri yang mampu memberikan energi ekstra. Istri yang senantiasa mendorong dikala lemah, menemani dikala sendiri, dan menenangkan dikala gundah. Seorang istri yang mampu menguatkan secara ruhiyah. Seorang istri yang mampu mencerdaskan secara fikriyah. Seorang istri yang mampu menjaga vitalitas jasmaniah. Seorang istri yang mampu meredam kendali liarnya tingkah polah diri. Seorang istri yang mampu mengingatkan dikala lupa. Seorang istri yang mampu menampung curah deras resah nan gundah diri. Itulah dia sang istri. Insan unik yang didalamnya terdapat energi yang mahadahsyat. Sesosok figur yang didalamnya terkandung luap energi kepahlawanan. Seorang istri yang begitu mampu menggeloran semangat dakwah kita.Seorang istri yang semakin mendekatkan diri kita kepada Allah SWT.
Kepahlawanan seorang Khadijah yang menguatkan dakwah Sang Nabi, Muhammad SAW, dengan menginfakan lahir dan batinnya untuk dakwah. Begitu pun, para pahlawan besar Islam lainnya tidak terlepas dari energi dorongan tolong rusuk mereka. Umar ibnul Khatab yang begitu tegas kelihatan begitu lemah ketika pulang ke rumah. Kegagahan seorang Hanzhalah didetik terakhir kepergian jihadnya terkuatkan karena spirit dari sang bidadari. Begitu pun era kekinian kita kita begitu terdecak kagum ternyata di balik kesuksesan para pemimpin besar dunia terdapat wanita-wanita besar dibelakangnya. Dibalik seorang Bill Clinton, terdapat kebesaran sang istri, Hillary Clinton. Dibalik pesona liar model kepemimpinan muda Perancis, Nicholaz Zarkozy terdapat energi yang begitu dahsyat dari Sang Model Charla Bruno. Sarkozy kononnya begitu lebih baik setelah menikah dengan Charla. Terlepas dari dua pemimpin terakhir tidak layak disanding dengan Rasulullah dan para sahabat. Hal yang menjadi titik temu adalah dibalik kebesaran kepahlawan seorang lelaki terdapat peran yang kuat dari seorang istri.
Begitu pun Anda para calon pemimpin masa depan. Menemukan istri yang sepadan adalah sebuah kewajiban. Meletakkan tulang rusuk yang tepat adalah sebuah keharusan. Kecermatan dalam memilih menjadi penting. Empat kriteria sebagaimana yang Rasulullah sabdakan sangat relevan untuk dipertimbangkan. Mengutamakan agama menjadi penting atas kriteria lainnya. Karena hanya seorang istri yang agama kuatlah. kriteria yang lainnya akan tertaklukan. Tertaklukan sebagai bentuk cinta terhadap sang suami tercinta. Semoga Anda dan kita semua dapat menemukannya. Allahuakbar…!!!
No comments:
Post a Comment