Saturday, January 10, 2009

Don’t Be Sad

By: Sheikh `A’id Al-Qarni gives us this advice in his famous book Don’t Be Sad.



If you are stricken by poverty, others are chained in debt.
If you don’t have shoes, others have no feet.
If you feel pain now, others have been aching for years.
If your son dies, other have lost many.

If you have sinned, then repent.
If you have committed a mistake, correct it.
The doors of repentance are ever open!
The fountain of forgiveness is every rich!
So, don’t be sad!

Let all bygones be bygones!
What is predestined for you, you shall see it!
Being sad will not change anything!
So don’t be sad!

Sadness spoils your life!
Destroys your happiness!
And turns it into wretchedness!
So don’t be sad!


Supplication is your shield!
Prayer is your beacon!
Prostration is your means!
So don’t be sad!


See how vast is the earth!
How nice are the gardens and forests!
How bright are the stars!
All are happy, but you are sad!
So, don’t be sad!


You have sweet water to drink!
Fresh air to breathe!
Feet to walk with!
You sleep safely in your bed!
So, why be sad?


Every cloud has a silver lining!
After long nights, come the bright sun!
Life will soon give you a smile!
So be ready to get it!


And don’t be sad!
Real life is that spent in happiness!
So cross out you sad days from your age!
Peace of mind is the real treasure!
Sorrow avails not!
So don’t be sad!

Pemilu Pematang Pauh: Wanita dan Kepahlawanan



Ketika sedang berada di Malaysia, saya begitu terkesan dengan salah satu peristiwa yang sangat menghangatkan seantaro Negara Malaysia. Media cetak dan elektronik selalu menjadikannya sebagai salah satu headline berita. Berita yang penuh sensasi dan senantiasa saya tunggu ketika saya berada disana. Sensasi yang begitu menarik untuk disimak, karena penuh dengan aksi kepahlawanan dan intrik pecundang. Itu adalah Pemilihan Umum Sela Pematang Pauh. Pemilu sela itu bertujuan untuk memilih senator (Dewan Perwakilan Rakyat) dari salah satu kota di Negara Bagian Penang yang secara sengaja dikosongkan oleh senatornya. Ada tiga calon dan tiga koalisi partai yang ikut berebut kursi disana, yaitu Pakatan Rakyat yang mencalonkan Anwar Ibrahim, Barisan Nasional dengan Arif Omar Shah, dan Mamat dari Partai AKIM. Berdasarkan hasil penghitungan pemilu sela yang dilaksanakan pada tanggal 26 Agustus 2008, Anwar Ibrahimlah yang menjadi pemenangnya.


Pemilu sela menjadi menarik bukan hanya karena nuansa intrik politik yang menyertainya selama proses kampanye.Black campaign bernuansa agama begitu kental. Salah satunya adalah sumpah pocong (Mubahalah) Ahmad Saiful Jamil di detik-detik terakhir kampanye. Saiful merupakan mantan pembantu Anwar Ibrahim. Dia bermubahalah menyatakan bahwa dia benar-benar telah di-liwath (baca: sodomi) oleh Anwar Ibrahim semasa menjadi pembantu Anwar. Terlepas dari motivasi apapun, kesan politis amat kental dengan sumpah tersebut. Terlebih lagi itu dilakukan menjelang pemilu sela Pematang Pauh.


Kesan yang kentara tampak adalah usaha untuk pembunuhan karakter Anwar Ibrahim. Sumpah tersebut lebih tampak sebagai ikhtiar untuk mempengaruhi para pemilih mayoritas Melayu yang beragama Islam agar membenci Anwar. Bahkan lebih jauh, itu terindikasi sebagai ikhtiar untuk memutus karir politik Anwar Ibrahim. Kesan politis itu semakin tampak jelas setelah pengakuan imam masjid yang menjadi saksi sumpah Saiful di detik terakhir pemilu. Imam tersebut menyatakan bahwa sumpah tersebut sangat terasa di rekayasa oleh Wakil Perdana Menteri, Najib Razak. Bahkan lebih jauh, Saiful dan dia sendiri seperti di robotisasi untuk mengikuti skenario sumpah tersebut. Ekspos media terhadap sumpah tersebut semakin menguatkan kesan politisnya.


Pemilu itu menjadi menarik karena menyiratkan makna kepahlawan. Kepahlawanan seorang wanita yang bernama Wan Azizah Wan Ismail untuk memenangkan Sang Suami Tercinta, Anwar Ibrahim untuk menuju kursi Perdana Menteri Malaysia. Wan Azizah Wan Ismail sebelumnya adalah senator dari Pematang Pauh. Tetapi dengan penuh lapang dada berkecamuk kasih yang sangat dia melepas posisi senator Pematang Pauh dan melowongkannya untuk membuka peluang Sang Suami Tercinta, Anwar Ibrahim untuk kembali ke dalam hingar-bingar dunia politik Malaysia. Bahkan lebih jauh skenario itu dimaksudkan untuk membuka jalan bagi Anwar untuk memimpin Malaysia menggantikan Abdullah Ahmad Badawi.


Sebuah pengorbanan wanita yang dilakukan untuk kembali memberi semangat pada Sang Suami untuk kembali percaya diri setelah delapan tahun didepak dari dunia politik. Sebuah pengorbanan untuk menguatkan Sang Suami untuk kembali ke puncak pemerintahan Malaysia setelah ditendang dengan tidak hormat dari posisi wakil perdana menteri delapan tahun lalu. Secercah hasrat cahaya kelapangan untuk sang suami setelah tertekan lama dalam himpitan sesak kosong hotel prodeo. Sebuah ikhtiar kepahlawan seorang istri untuk menguatkan aksi kepahlawanan bagi sang suami. Sebuah pengambaran bahasa hikmah kehidupan yang menjelaskan bahwa dibalik kepahlawanan seorang lelaki besar ada kepahlawan seorang wanita.


Sebuah makna yang menjelaskan bahwa seorang lelaki untuk menjadi besar membutuhkan seorang istri yang yang mampu menguatkannya. Istri yang mampu memberikan energi ekstra. Istri yang senantiasa mendorong dikala lemah, menemani dikala sendiri, dan menenangkan dikala gundah. Seorang istri yang mampu menguatkan secara ruhiyah. Seorang istri yang mampu mencerdaskan secara fikriyah. Seorang istri yang mampu menjaga vitalitas jasmaniah. Seorang istri yang mampu meredam kendali liarnya tingkah polah diri. Seorang istri yang mampu mengingatkan dikala lupa. Seorang istri yang mampu menampung curah deras resah nan gundah diri. Itulah dia sang istri. Insan unik yang didalamnya terdapat energi yang mahadahsyat. Sesosok figur yang didalamnya terkandung luap energi kepahlawanan. Seorang istri yang begitu mampu menggeloran semangat dakwah kita.Seorang istri yang semakin mendekatkan diri kita kepada Allah SWT.


Kepahlawanan seorang Khadijah yang menguatkan dakwah Sang Nabi, Muhammad SAW, dengan menginfakan lahir dan batinnya untuk dakwah. Begitu pun, para pahlawan besar Islam lainnya tidak terlepas dari energi dorongan tolong rusuk mereka. Umar ibnul Khatab yang begitu tegas kelihatan begitu lemah ketika pulang ke rumah. Kegagahan seorang Hanzhalah didetik terakhir kepergian jihadnya terkuatkan karena spirit dari sang bidadari. Begitu pun era kekinian kita kita begitu terdecak kagum ternyata di balik kesuksesan para pemimpin besar dunia terdapat wanita-wanita besar dibelakangnya. Dibalik seorang Bill Clinton, terdapat kebesaran sang istri, Hillary Clinton. Dibalik pesona liar model kepemimpinan muda Perancis, Nicholaz Zarkozy terdapat energi yang begitu dahsyat dari Sang Model Charla Bruno. Sarkozy kononnya begitu lebih baik setelah menikah dengan Charla. Terlepas dari dua pemimpin terakhir tidak layak disanding dengan Rasulullah dan para sahabat. Hal yang menjadi titik temu adalah dibalik kebesaran kepahlawan seorang lelaki terdapat peran yang kuat dari seorang istri.


Begitu pun Anda para calon pemimpin masa depan. Menemukan istri yang sepadan adalah sebuah kewajiban. Meletakkan tulang rusuk yang tepat adalah sebuah keharusan. Kecermatan dalam memilih menjadi penting. Empat kriteria sebagaimana yang Rasulullah sabdakan sangat relevan untuk dipertimbangkan. Mengutamakan agama menjadi penting atas kriteria lainnya. Karena hanya seorang istri yang agama kuatlah. kriteria yang lainnya akan tertaklukan. Tertaklukan sebagai bentuk cinta terhadap sang suami tercinta. Semoga Anda dan kita semua dapat menemukannya. Allahuakbar…!!!